|
Langkah- langkah analisis padatan
1. Penyiapan sampel padatan
2. Sampel di hancurkan sampai benar benar halus
3. Dimineralkan atau dilarutkan dengan pelarut yang sesuai
a. Air dingin dan air panas
b. Asam Nitrat dingin atau asam Nitrat panas
c. Asam Nitrat pekat dingin atau panas
d. Asam klorida 6 M dingin atau panas
e. Asam klorida pekat (12 M) dingin atau panas
f. Aqua rejia (air raja) campuran dari HNO3 : HCL dengan perbandingan 1:3
Catatan : pelarut disusun dari yang paling lemah paling atas.
Contoh 1: Dimisalkan ingin mengidentifikasi unsur logam dalam suatu batu sampel maka batu tersebut harus d hancurkan dan dimineralkan larutan yang di hasilkan harus benar tercampur yaitu bening apabila serbuk batu yang dimineralkan masih berupa koloid maka campuran diganti.
Cara mengidentifikasi unsur logamnya:
Kenali penggolongan kationnya
Penggolongan kation dalam sistem H2s di bagi menjadi 6 golongan.

Penggolongan ini berdasarkan kesukaran garam larut, penendaan suatu senyawa sukar larut berdasarkan Ksp , semakin besar harga Ksp semakin besar pula kelarutannya,
Kation golongan I adalah kation – kation yang mengendap sebagai garam kloridaoleh karena itu disebut garam kloirida : AgCl, PbCl2, Hg2Cl2.

Mengendap sebagai garam sulfida dalam keadaan asam oleh karena itu biasa disebut golongan sulfida asam.
reaksi dengan sulfida: HgS, PbS, Bi2S3+, CuS, CdS, As2S3, Sb2S3, SnS, SnS2
mengendap dalam keadaan larutan cukup asam.


Mengendapa sebagai senyawa hidroksida /basa oleh karena itu disebut golongan hidroksida.
Reaksi dengan hidroksida : Fe(OH)2 , Al(OH)3, Cr(OH)2, Mn(OH)2,


Tidak ada komentar:
Posting Komentar